Makassar adalah salah satu kota besar di luar Jawa dan produksi budayanya memiliki pesona yang tak terhitung.
Nilai budaya, sejarah, dan keindahan alam mudah ditemukan di hampir setiap destinasi wisata di Makassar.
Maka wajar jika Kota Makassar menjadi tujuan wisata yang menarik. Serta beberapa kain khas Makassar yang terkenal dengan warna cerah dan motif yang sangat unik.
Membawa oleh-oleh khas Makassar saat mudik rupanya bisa membuat pengalaman Anda di Makassar semakin berkesan. Kain khas Makassar. Ada banyak oleh-oleh yang bisa dibawa pulang, salah satunya adalah kain khas Makassar.
Orang Bugis atau Makassar sering menggunakan kain khas Makassar seperti kain tenun. Mereka biasanya memakainya di pesta pernikahan di mana pakaian tradisional mereka yaitu. bodysuit juga memiliki kain tenun.
Lantas apa saja kain khas Makassar itu? Simak ulasannya di bawah ini!
1. kain Sengkang
Orang Bugis yang masih mengikuti ajaran adat Bugis masih memakai kain sengkang sebagai penutup kepala.
Kain sengkang memiliki daya tarik tersendiri dan nilai budaya yang tinggi. Tenun Sengkang adalah tradisi tradisional yang dipraktikkan oleh penduduk asli kota Sengkang di Sulawesi Selatan selama ratusan tahun.
Tepatnya di desa Pakanna, di daerah Tanasitolo yang dikenal sebagai desa penenun. Konon, dulu di Desa Pakanna, hampir seluruh wilayah dari Kabupaten Wajo hingga Penenun Sutera penuh dengan petani ulat sutera. Untuk membuat sanggurdi sendiri, mereka masih mengandalkan kecerdikan para penenun. Motif kain khas Makassar ini biasanya muncul dalam bentuk garis-garis vertikal dan motif bunga.
Selain motif untuk tripod, juga harus berjumlah ganjil. Ada berbagai alasan, termasuk:
- Kobo
- Makkalu
- Patung Toraja
- Bola Renni
- Naskah Bugis
Motif yang berbeda ini tentunya dibuat dan direntangkan dari benang sutera dengan warna yang sangat mencolok.
2. kain Bugis
Kain tenun Bugis atau sarung sutera Bugis memiliki corak dan warna yang cerah. Dipinjam dari Kementerian Luar Negeri, kepang Bugis biasanya dikenakan dengan kebaya atau baju kuning. Sarung sutra ini terdiri dari beberapa motif yang berbeda. Setiap motif tentunya memiliki arti tersendiri. Ini menunjukkan motif Balo Renni yang terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal. Secara adat, wanita muda dan perawan mengenakan kain berstruktur ini. Kalau perempuan, pasti laki-laki. Motif Balo Lobang ini setara dengan Balo Renn dan biasa digunakan oleh pria yang belum menikah.
Perbedaannya terletak pada kombinasi garis. Sedangkan motif lainnya adalah cobo yang berbentuk seperti segitiga bersilang. Motif ini sering digunakan pada kain yang dikenakan oleh laki-laki yang mendekati dan menawarinya dengan gaya Bugis.
Bisa dikatakan motif ini melambangkan keputusan pria dan keluarganya untuk merayu sang pujaan hati. Saat berkunjung ke Makassar, kain tenun Bugis ini bisa banget dijadikan oleh-oleh lho bunda. Secara umum kain tenun yang dijual terbagi menjadi dua jenis yaitu sprei atau yang sudah menjadi sarung. Salah satu toko yang menjual kain khas Makassar ini adalah Toko Sutera Bugis di Jalan Metro Tj. Bunga No. 816, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Moms bisa mendapatkan kain ini mulai dari Rp 20.000 hingga ratusan ribu per kain.
3. Jaringan dada
Jika bunda sedang mencari kain khas Makassar sebagai taplak meja, kain ini sangat cocok.
Tenun Toraja memiliki bahan yang kuat namun halus. Kecantikannya terlihat pada sebagian besar subjeknya dalam bentuk manusia atau hewan. Selain digunakan sebagai taplak meja, juga bisa digunakan sebagai penutup atau hiasan dinding. Sangat menarik!
Moms yang liburan ke Makassar jangan lupa menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh khas Makassar, salah satunya adalah kain khas Makassar.
Selain karena kain ini tidak tersedia secara langsung, ibu juga bisa membeli kain ini secara online.
Sumber: Orami(diakses pada tanggal 28 Januari 2023)